Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Struktur Perekonomian Nasional
dan Lampung Berdasarkan Tabel Input Output (I-O) dan Supply Used Tabel (SUT),
bertujuan untuk menginformasikan mengenai penyusunan table IO Provinsi Lampung
dan memperoleh informasi yang lebih mendalam dari stake holder untuk penyusunan
IRIO Provinsi Lampung dan kabupaten/kota di tahun 2020. Kegiatan yang berlangsung di hotel Horison Bandar Lampung
pada tanggal 3 Desember 2019 mengundang narasumber Direktur neraca Produksi BPS
RI dan Bappeda Provinsi Lampung. Dikuti oleh peserta yang berasal dari BPS
kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, SKPD di lingkup Pemprov Lampung, Kepala BI
perwakilan Provinsi Lampung, Kepala OJK perwakilan Provinsi Lampung, dan
Akademisi.
Dalam rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024,
terdapat tujuh agenda pembangunan, yang salah
satunya mengangkat upaya pengurangan kesenjangan antar wilayah. sejalan dengan upaya Provinsi Lampung mewujudkan
visi RPJMD Tahun 2019-2024 yaitu Rakyat
Lampung Berjaya (aman, berbudaya, maju dan
berdaya saing, sejahtera) yang dalam misinya juga menyinggung masalah pemerataan
kualitas pelayanan publik, konektivitas wilayah dan
kesejahteraan bersama. Dalam sambutannya Kepala BPS Provinsi Lampung
Yeane Irmaningrum , S menyampaikan Sejumlah indikator makro ekonomi Provinsi Lampung menunjukkan capaian yang menggembirakan. Capaian pertumbuhan ekonomi 2018 lebih tinggi dari capaian nasional . Sementara itu, tingkat inflasi gabungan terjaga dan tingkat pengangguran relative
rendah . Namun demikian, data menunjukan pembangunan ekonomi yang dilakukan masih menyisakan
pekerjaan rumah. Antara lain angka kemiskinan kondisi
september 2019 yang masih cukup tinggi, indeks ketimpangan yang cukup besar dan
IPM yang masih berstatus “sedang”. Dengan demikian Provinsi Lampung perlu untuk
mengadopsi konsep pertumbuhan inklusif yang tidak sekedar mengejar
pertumbuhan ekonomi namun juga
memperhatikan kemiskinan, pengangguran, pemerataan dan aspek lingkungan. Untuk mengatasi hal
tersebut perlu membuat kerangka analisis pembangunan yang memasukkan aspek
keruangan berdasarkan struktur keterkaitan ekonomi dan keterkaitan wilayah. Dan salah satu jawaban atas
tantangan tersebut adalah Penyusunan Tabel Input Output (I-O) dan Interregional Input Output (IRIO).