Abstraksi
Meskipun harga premium dan solar telah turun sementara daya beli masyarakat juga relatif rendah akibat krisis global yang masih dirasakan hingga saat ini, namun ternyata sebagian besar komoditas belum mengalami penurunan harga bahkan sebagian komoditas pada bulan Januari 2009 ini justru mengalami kenaikan. Beberapa penyebab naiknya harga diantaranya adalah stok yang mulai terbatas, rendahnya produksi pertanian karena terjadinya banjir dan cuaca yang kurang menguntungkan untuk sektor perikanan laut. Sementara itu turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) telah menyebabkan turunnya tarif angkutan dalam kota dan angkutan penyeberangan. Beberapa komoditas lainnya juga mengalami penurunan harga namun kurang signifikan sehingga di Kota Bandar Lampung pada bulan Januari 2009 mengalami inflasi yaitu sebesar 0,98 persen. Inflasi Kota Bandar Lampung ini merupakan peringkat ke 7 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Secara keseluruhan sebanyak 34 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 3,84 persen dan deflasi terendah terjadi di Manado sebesar 1,35 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK) inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa dengan besaran sebagai berikut: kelompok bahan makanan naik sebesar 3,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 1,85 persen, kelompokperumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 1,18 persen, kelompok sandang 0,34 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,63 persen. Adapun kelompok jasa kesehatan dan kelompok transpor mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,04 persen dan 3,47 persen.
Beberapa komoditi yang memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya adalah bayam, kangkung, sewa rumah, daging ayam ras, rokok kretek, tomat buah, rokok kretek filter, sawi hijau, gula pasir dan tomat sayur. Laju inflasi Kota Bandar Lampung tahun kalender sama dengan inflasi bulan berjalan yaitu sebesar 0,98 persen. Adapun inflasi “year on year” (Januari 2009 terhadap Januari 2008) sebesar 14,76 persen.