Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Januari 2009
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
NTP Provinsi Lampung Januari 2009 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 102,25 untuk
Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 93,81 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 103,60 untuk Subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 102,81 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 115,70 untuk
Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 101,72, yang
mengalami penurunan 2,31 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 104,13.
Penurunan NTP sebesar 2,31 persen tersebut terjadi karena turunnya indeks yang diterima petani,
sementara indeks yang dibayar petani mengalami peningkatan. Indeks yang diterima petani turun 1,84
persen, sementara indeks yang dibayar petani naik 0,49 persen. Komoditas yang memicu penurunan indeks
yang diterima petani Provinsi Lampung bulan Januari 2009 khususnya adalah komoditas jagung, kacang
tanah, pisang, nanas, rambutan, ayam ras pedaging, dan telur ayam ras.
Bila NTP per subsektor bulan Januari 2009 dibandingkan dengan Desember 2008, terlihat bahwa tiga
dari lima subsektor NTP mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman padi dan palawija (3,92%),
tanaman hortikultura (3,89%), dan peternakan (0,25%). Sementara dua subsektor lainnya, yaitu subsektor
tanaman perkebunan rakyat dan perikanan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,14 dan 1,62%.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Januari 2009, sebanyak 18 Provinsi mengalami kenaikan indeks,
12 provinsi mengalami penurunan indeks, dan 2 Provinsi tidak mengalami perubahan indeks. Kenaikan
tertinggi NTP Januari 2009 terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 2,66 persen, karena
kenaikan harga yang diterima petani pada subsektor tanaman padi dan palawija, hortikultura, peternakan,
dan perikanan. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah yaitu turun sebesar
4,32 persen, karena turunnya harga yang diterima petani pada subsektor tanaman padi dan palawija,
peternakan, dan tanaman perkebunaan rakyat.
Pada Januari 2009, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,58 persen karena
kenaikan indeks harga yang tinggi di lima kelompok yaitu: bahan makanan (1,44%), makanan jadi (0,56%),
sandang (0,66%), kesehatan (1,24%), dan pendidikan, rekreasi, dan olah raga (0,03%). Sementara dua
kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu perumahan (1,22%) serta transportasi dan komunikasi
(3,94%).