Abstraksi
NTP Provinsi Lampung Desember 2010 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 127,59
untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 107,18 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 112,80 untuk
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,26 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan
112,53 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar
118,10.
Naiknya harga gabah karena baru dimulainya musim tanam padi serta naiknya harga coklat dan kopi
yang dipicu oleh meningkatnya harga kedua komoditas tersebut di pasar dunia menjadikan NTP
Lampung naik 0,23 persen dibanding bulan sebelumnya.
Bila NTP per subsektor bulan Desember 2010 dibandingkan dengan November 2010, terlihat bahwa
dua dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, sub sektor tanaman pangan yang naik 0,41 persen
dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,20 persen sedangkan tiga subsektor mengalami
penurunan yaitu sub sektor tanaman hortikultura (0,33%), sub sektor peternakan (0,95%) dan sub sektor
perikanan ( 0,68).
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Desember 2010, sebanyak 12 provinsi mengalami kenaikan
NTP, 19 provinsi mengalami penurunan NTP dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan. Kenaikan
tertinggi NTP Desember 2010 terjadi di Provinsi Maluku Utara yaitu 0,67 persen, ini dikarenakan harga
yang dibayar petani hanya naik 0,38 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 1,06 persen.
Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Maluku yang turun sebesar 1,01 persen,
karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani 0,87 persen sementara harga yang diterima petani
turun 0,14 persen.
Desember 2010 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,70 persen. Inflasi
di daerah pedesaan disebabkan oleh naiknya indeks harga di kelompok bahan makanan yang cukup
tinggi dengan naiknya harga cabe. Kelompok pengeluaran yang juga mengalami kenaikan indeks yaitu
kelompok makanan jadi, perumahan, sandang, dan kesehatan. Sementara itu dua kelompok lainnya
tidak mengalami perubahan.