Abstraksi
NTP Provinsi Lampung Februari 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 125,61 untuk
Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 107,53 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 115,64 untuk
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 105,65 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan
111,83 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar
117,62.
Kenaikan harga pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat seperti harga kopi, coklat, dan lada
serta naiknya harga pada sub sektor tanaman hortikultura seperti pisang, menjadikan NTP Lampung naik
0,28 persen dibanding bulan sebelumnya.
Bila NTP per subsektor bulan Februari 2011 dibandingkan dengan Januari 2010, terlihat bahwa tiga
dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, sub sektor tanaman hortikultura naik 0,47 persen, sub
sektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 2,40 persen, dan sub sektor peternakan naik 0,20 persen
sedangkan dua subsektor mengalami penurunan yaitu sub sektor tanaman pangan (0,37%) dan sub
sektor perikanan ( 0,68).
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Februari 2011, sebanyak 23 provinsi mengalami kenaikan NTP
dan 9 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP Februari 2011 terjadi di Provinsi Bali
yaitu 1,34 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani turun 0,03 persen sedangkan harga yang
diterima petani naik 1,31 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan
Selatan yang turun sebesar 0,70 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani 0,82 persen
sementara harga yang diterima petani hanya naik 0,12 persen.
Februari 2011 terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,24 persen. Deflasi di
daerah pedesaan terutama disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan.
Penurunan indeks juga terjadi pada kelompok transportasi dan komunikasi, sementara itu kelompok yang
lain masih mengalami kenaikan indeks.