Abstraksi
NTP Provinsi Lampung April 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 127,30 untuk
Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 108,14 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 119,10 untuk
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,16 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan
112,45 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar
119,24.
Kenaikan harga pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat seperti harga karet serta naiknya harga
pada sub sektor tanaman hortikultura seperti pisang, menjadikan NTP Lampung naik 0,85 persen
dibanding bulan sebelumnya.
Bila NTP per subsektor bulan April 2011 dibandingkan dengan Maret 2011, terlihat bahwa seluruh
subsektor NTP mengalami kenaikan, sub sektor tanaman pangan naik 0,37 persen, sektor tanaman
hortikultura 0,86 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 2,57 persen, sub sektor
peternakan 0,52 persen, dan sub sektor perikanan naik 0,20 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 23 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 9 provinsi mengalami
penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Sumatera Selatan yaitu 1,72 persen, ini
dikarenakan harga yang dibayar petani turun 0,46 persen sedangkan harga yang diterima petani naik
1,25 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Gorontalo yang turun sebesar
0,96 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani 0,87 persen sementara harga yang
diterima petani justru turun 0,10 persen.
April 2011 terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,57 persen. Deflasi di
daerah pedesaan terutama disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan.
Penurunan indeks juga terjadi pada kelompok bahan makanan dan kesehatan, sementara itu kelompok
yang lain mengalami kenaikan indeks.