Abstraksi
NTP Provinsi Lampung Agustus 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 133,39 untuk
Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 109,48 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 124,13 untuk
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,07 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan
114,18 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar
123,37.
Kenaikan harga pada sub sektor tanaman pangan seperti harga gabah dan jagung serta naiknya
harga pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat seperti karet dan kelapa sawit, tidak menjadikan
NTP Lampung naik karena kenaikan harga barang dan jasa lebih tinggi sehingga NTP Lampung turun
0,11 persen dibanding bulan sebelumnya.
Bila NTP per subsektor bulan Agustus 2011 dibandingkan dengan Juli 2011, terlihat bahwa empat
subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman pangan turun 0,15 persen, sub sektor
tanaman hortikultura turun 0,69 persen, sub sektor tanaman peternakan turun 0,30 persen dan sub
sektor perikanan turun 0,32 persen. Sementara itu, sub sektor mengalami kenaikan yaitu sub sektor
tanaman perkebunan rakyat yang naik 0,69 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 17 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 15 provinsi mengalami
penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Jawa Barat yaitu 0,81 persen, ini
dikarenakan harga yang dibayar petani naik 0,74 persen sedangkan harga yang diterima petani naik
1,55 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara yang turun
sebesar 1,62 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani 0,88 persen sementara harga
yang diterima petani turun 0,75 persen.
Agustus 2011 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,76 persen. Inflasi di
daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan,
dan didukung oleh naiknya seluruh indeks. Inflasi yang cukup tinggi memang biasa terjadi menjelang
datangnya bulan suci ramadhan hingga hari raya Idul Fitri.