Empat kelompok pengeluaran pada bulan Desember 2011 mengalami kenaikan indeks yang menyebabkan
inflasi, satu kelompok mengalami penurunan indeks, dan dua kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi di
Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke 55 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Seluruh kota
yang diamati mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kupang 2,19 persen, sedangkan inflasi terendah di Tanjung
Pinang sebesar 0,02 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada
kelompok bahan makanan naik 0,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,19 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,10 persen; dan kelompok transport, komunikasi, dan
jasa keuangan naik 0,07 persen. Sementara kelompok-kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok
sandang turun 0,27 persen. Sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak
mengalami perubahan indeks.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya ikan kembung segar, tomat buah,
kontrak rumah, tarif air minum pikulan, cabe merah, ikan teri segar, telur ayam ras, ketimun, jeruk, dan ikan selar
segar. Inflasi tahun kalender (point to point) dan inflasi year on year (yoy) Kota Bandar Lampung pada Desember
2011 sebesar 4,24 persen.