Abstraksi
Januari 2012, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi. Kelompok bahan makanan; kelompok perumahan, air,
listrik, gas, dan bahan bakar; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, memberikan andil dalam
pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung. Sedangkan kelompok yang memberikan andil menahan laju inflasi
pada bulan Januari 2012 yaitu kelompok sandang dan kelompok kesehatan. Perubahan harga berbagai komoditi di
lima kelompok pengeluaran tersebut membentuk inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,63 persen.
Tiga kelompok pengeluaran pada bulan Januari 2012 mengalami kenaikan indeks yang menyebabkan inflasi,
dua kelompok mengalami penurunan indeks, dan dua kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi di Kota
Bandar Lampung menempati peringkat ke 35 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 66 kota, 62
kota yang diamati mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin 2,92 persen, sedangkan inflasi terendah di
Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Dan 4 kota lainnya mengalami deflasi, deflasi tertinggi di Sorong sebesar 0,38
persen dan terendah terjadi di Manado 0,13 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada
kelompok bahan makanan naik 1,50 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,88 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,13 persen. Sementara kelompok-kelompok yang
mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang turun 0,16 persen dan kelompok kesehatan turun 0,21 persen.
Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan
tidak mengalami perubahan indeks.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya kontrak rumah, beras, tarif air minum
pikulan, cumi-cumi segar, tomat sayur, ketimun, ikan kembung segar, daging ayam ras, ikan selar segar, dan
kangkung. Inflasi tahun kalender (point to point) sama dengan inflasi Januari 2012 yaitu sebesar 0,63 persen,
sedangkan inflasi year on year (yoy) Januari 2012 sebesar 4,03 persen.