Abstraksi
NTP Provinsi Lampung Mei 2009 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 115,36 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 94,66 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 105,74 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,69 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 117,05 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 109,01, yang mengalami kenaikan 2,43 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 106,42.
Kenaikan NTP sebesar 2,43 persen tersebut terjadi karena tingginya penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,13 persen, sementara indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,30 persen. Komoditas yang memicu naiknya indeks yang diterima petani Provinsi Lampung bulan Mei 2009 khususnya adalah naiknya harga komoditas gabah, jagung, ketela pohon, ketela rambat, pisang, sayuran, dan ayam potong.
Bila NTP per subsektor bulan Mei 2009 dibandingkan dengan April 2009, terlihat bahwa empat dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman padi dan palawija (4,26%), holtikultura (1,33%), peternakan (1,29%), dan perikanan (0,29%). Sementara satu subsektor lainnya, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan sebesar 0,27 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Mei 2009, sebanyak 19 provinsi mengalami kenaikan indeks dan 13 provinsi mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi NTP Mei 2009 terjadi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 2,43 persen, karena kenaikan harga yang diterima petani pada empat subsektor dengan kenaikan tertinggi pada subsektor tanaman padi dan palawija. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jambi yaitu turun sebesar 1,71 persen, karena turunnya harga yang diterima petani pada kelima subsektor yang ada.
Pada Mei 2009, terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,18 persen karena turunnya indeks harga di dua kelompok pengeluaran yaitu: bahan makanan (0,69%) dan sandang (1,20%). Sementara lima kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu makanan jadi (0,66%), perumahan (0,69%), kesehatan (1,55%), pendidikan, rekreasi, dan olah raga (0,02%), serta transportaasi dan olah raga (0,44%).